Bagi mereka yang ingin menikmati nuansa lokal, puluhan booth UMKM tersebar di sekitar panggung utama. Di sini, penonton bisa menemukan kuliner khas, minuman segar, hingga kerajinan tangan buatan masyarakat Lombok. Suasana belanja semakin seru dengan berbagai promo menarik melalui aplikasi MyPertamina yang memudahkan transaksi.
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 digelar pada 3–5 Oktober 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bagi Pertamina, kehadiran ajang ini juga menjadi bagian dari komitmen mendukung transisi energi menuju net zero emission 2060, sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.
Di Mandalika, gairah balapan, semangat budaya, dan kearifan lokal berpadu menjadi pengalaman tak terlupakan bagi setiap penonton.
Pesta olahraga otomotif seperti ini tidak hanya menyajikan balapan yang menggetarkan, tetapi juga menawarkan perspektif baru tentang budaya dan kekayaan lokal. Penonton dari berbagai penjuru datang untuk merasakan langsung atmosfir yang unik, menciptakan momen sekaligus kenangan berharga. Setiap tahun, acara ini semakin dinantikan, baik oleh pecinta balapan maupun wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Lombok.
Kepesertaan UMKM lokal juga menjadi daya tarik tersendiri. Booth-booth yang didirikan oleh pelaku usaha kecil dan menengah ini menawarkan banyak produk kreatif yang kaya akan nilai lokal. Dengan adanya dukungan promosi yang baik, para pelaku UMKM mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk memperkenalkan karya mereka ke publik yang lebih luas.
Kepentingan Dukungan Energi Terbarukan dalam Ajang Balap Ini
Transisi kepada energi yang lebih bersih menjadi misi penting dalam setiap penyelenggaraan acara besar seperti ini. Dalam konteks balap, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan menjadi salah satu sorotan utama. Hal ini tidak hanya menambah kesan modern pada ajang ini, tetapi juga membawa pesan positif tentang perlunya tanggung jawab terhadap lingkungan.
Pertamina berkomitmen untuk menyuplai energi terbarukan dalam berbagai aktivitasnya di sirkuit. Ini adalah langkah strategis yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa dunia balap juga memberikan perhatian serius pada isu-isu lingkungan. Ketika semua elemen saling mendukung, maka tujuan untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060 bisa menjadi lebih nyata.
Di sinilah tantangan bagi setiap penyelenggara, untuk terus berinovasi dan menerapkan teknologi yang berkelanjutan. Selain memberikan hiburan, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat umum mengenai pentingnya energi terbarukan.Dengan demikian, setiap lap balapan tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga pernyataan komitmen terhadap lingkungan.
Adaptasi Budaya dan Tradisi dalam Acara Olahraga
Setiap kali ajang balapan ini digelar, keunikan budaya Lombok menjadi tidak terpisahkan dari acara tersebut. Berbagai pertunjukan seni dan budaya setempat disisipkan dalam rangkaian acara, memberi nuansa berbeda bagi para penonton. Hal ini menjadi ciri khas yang membedakan Pertamina Grand Prix of Indonesia dari balapan lainnya di dunia.
Musik tradisional dan tarian khas Lombok disajikan untuk menyambut para tamu, menambah semarak acara. Budaya lokal ini menciptakan koneksi emosional antara pengunjung dengan masyarakat setempat. Penonton tidak hanya menyaksikan balapan, tetapi juga merasakan kekayaan budaya yang menjadi dasar dari masyarakat Lombok.
Dengan mengintegrasikan budaya lokal, acara ini tidak hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata Lombok secara luas. Masyarakat lokal ikut mendapatkan manfaat dari perputaran ekonomi yang terjadi selama acara, termasuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya mereka.
Pengaruh Ekonomi Terhadap Masyarakat Lokal
Setiap penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Banyak usaha kecil yang mendapatkan keuntungan berkat meningkatnya jumlah pengunjung. Usaha dari kuliner hingga kerajinan tangan berkembang pesat ketika ada banyak orang yang datang ke lokasi acara.
Dengan terbukanya peluang bisnis, masyarakat lokal berkesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu, acara ini juga menarik perhatian investor yang melihat potensi pariwisata di Lombok. Keberlanjutan ekonomi lokal menjadi hal yang sangat diharapkan selama dan setelah acara berlangsung.
Melalui acara ini, pemerintah daerah juga dapat lebih gencar mempromosikan berbagai potensi wisata lainnya. Ketika tamu dari luar daerah melihat keindahan Lombok dan keramahtamahan masyarakatnya, mereka akan lebih tertarik untuk kembali. Inilah yang menyebabkan Pertamina Grand Prix of Indonesia tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga penggerak utama perekonomian daerah.