Salah satu kekuatan Android adalah desain ekosistem terbukanya. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengunduh aplikasi dari berbagai sumber, baik melalui Google Play Store maupun toko aplikasi pihak ketiga. Kebebasan ini memberikan fleksibilitas dan pilihan yang luas bagi pengguna.
Namun, di balik keunggulan tersebut, ada risiko yang perlu diperhatikan. Ekosistem terbuka juga menjadikan Android lebih rentan terhadap aplikasi berbahaya dibandingkan iOS Apple, yang memiliki pendekatan ekosistem tertutup. Pada iOS, aplikasi hanya bisa diunduh melalui App Store yang memiliki proses kurasi ketat, sehingga potensi masuknya malware lebih kecil.
Di sisi lain, Android memungkinkan pengguna untuk menginstal aplikasi dari sumber tidak resmi (sideloading), yang sering kali menjadi pintu masuk bagi malware. Beberapa aplikasi di toko pihak ketiga mungkin tidak memiliki pengawasan atau pengujian keamanan yang memadai, sehingga meningkatkan risiko perangkat terinfeksi.
Kendati demikian, risiko ini dapat diminimalkan dengan langkah-langkah pencegahan, seperti mengunduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya, membaca ulasan aplikasi, dan memastikan perangkat selalu menggunakan versi sistem operasi terbaru dengan patch keamanan terkini.
Tanda-Tanda iPhone Terinfeksi Malware: Waspadai Gejala Ini
1. Iklan Pop-up yang Tak Hilang
Jika Anda sering melihat iklan muncul di layar, baik saat menggunakan aplikasi tertentu maupun ketika tidak membuka aplikasi apa pun, kemungkinan besar perangkat Anda terinfeksi adware.
Adware dirancang untuk menghasilkan uang dari klik iklan atau bahkan mengarahkan Anda ke situs yang berbahaya. Hindari mengklik pop-up tersebut, karena bisa menjadi pintu masuk bagi malware yang lebih berbahaya.
2. Biaya Tak Dikenal pada Tagihan
Perhatikan laporan tagihan telepon atau kartu kredit Anda. Jika ada biaya mencurigakan yang tidak Anda kenali, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda menjadi korban “cramming.”
Cramming adalah praktik menambahkan layanan tidak diinginkan ke tagihan Anda tanpa izin. Selalu periksa tagihan secara teliti untuk mendeteksi biaya palsu.
3. Baterai Habis Lebih Cepat
Jika baterai iPhone Anda terasa cepat habis tanpa alasan yang jelas, ini mungkin disebabkan oleh malware yang bekerja di latar belakang. Malware dapat membajak ponsel untuk menjalankan tugas berat, seperti memutar video secara diam-diam atau mengirim data tanpa sepengetahuan Anda.
4. iPhone Panas
Ponsel yang terasa panas secara berlebihan dapat menjadi tanda malware. Beberapa malware, seperti Loapi, dapat membuat CPU bekerja terlalu keras, menyebabkan perangkat memanas dan bahkan berisiko meleleh.
Jika ini terjadi, segera matikan perangkat Anda dan cabut dari sumber daya apa pun untuk menghindari risiko kebakaran atau ledakan.
5. iPhone Lemot dan Sering Crash
Jika perangkat Anda mendadak lemot atau sering crash, malware mungkin menjadi penyebabnya. Program berbahaya dapat membuat komponen ponsel bekerja terlalu keras, sehingga tugas sederhana pun membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.
6. Panggilan Terputus dan Koneksi Buruk
Malware yang berkomunikasi dengan server asing dapat mengganggu koneksi Wi-Fi atau seluler, menyebabkan panggilan sering terputus dan kualitas jaringan memburuk.
Jika perangkat lain pada jaringan yang sama tidak mengalami masalah, kemungkinan besar malware ada di perangkat Anda.
7. Aplikasi Tak Diinginkan
Jika Anda menemukan aplikasi yang tidak pernah Anda unduh muncul di perangkat Anda, ini bisa menjadi tanda infeksi malware. Malware sering menginstal aplikasi tambahan tanpa izin pengguna.
Periksa daftar aplikasi secara berkala dan hapus aplikasi mencurigakan yang tidak Anda kenali.
Waspada Selalu Lebih Baik
Malware bisa menyerang kapan saja, terlepas dari perangkat atau sistem operasi yang Anda gunakan. Penting untuk selalu berhati-hati, menginstal aplikasi hanya dari sumber terpercaya, dan memantau aktivitas perangkat secara rutin untuk mencegah dampak yang lebih buruk.